Roh Basket Indonesia Kembali Bangkit
Opening NBL Indonesia, DBL Arena Penuh
Indonesia dimulai dengan kehebohan. Tadi malam (16/10) lebih dari 5.500 penonton bergantian memadati DBL Arena Surabaya, menyaksikan dua laga pembukaan musim reguler National Basketball League (NBL) Indonesia.
Kehebohan itu jauh di luar dugaan semua orang, termasuk penyelenggara sendiri dari PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, yang selama ini sukses lewat liga pelajar Honda Development Basketball League.
”Ketika liga profesional ini masih dikenal dengan sebutan IBL (Indonesian Basketball League, Red), bisa dibilang identik dengan kualitas yang terus menurun. Jadi, kami hanya berharap bisa mendapatkan rata-rata 1.000 penonton sehari. Ternyata, pembukaan ini luar biasa. Kami saja shock,” kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Azrul mengakui, pihaknya bekerja all-out untuk menyuguhkan pembukaan yang indah. Tapi, tetap butuh dukungan penggemar basket untuk membuat liga ini sukses. ”Saya harus berterima kasih kepada seluruh penggemar basket, khususnya di Surabaya dan sekitarnya. Kota ini semakin mengukuhkan diri sebagai ibu kota basket Indonesia,” ujarnya.
Kemarin ribuan penonton memang sangat apresiatif. Mereka menyorakkan dukungan kepada semua tim. Apalagi, laga pembukaan antara Dell Aspac Jakarta dan Satria Muda Britama sangatlah seru. Kedua tim Jakarta itu mendapat aplaus hebat dari fans di Surabaya. Aspac sendiri mencatat sejarah, memenangi laga itu dengan skor 68-58.
Ketua Umum PB Perbasi Noviantika Nasution, yang kemarin melakukan tip-off laga pembuka, mengaku takjub atas animo penonton yang begitu besar. ”Saya sampai nervous, salah lempar bola waktu tip-off,” akunya. ”Alhamdulillah. Ini luar biasa. Pembukaan saja begini, apalagi nanti waktu final. Atas nama PB Perbasi saya mengucapkan terima kasih setinggi- tingginya kepada PT DBL selaku penyelenggara. Sekali lagi, selamat,” katanya.
Sekarang Noviantika mengharapkan seluruh tim peserta membalas kehebohan ini dengan penampilan yang lebih baik. Ini supaya momentum tersebut terus terjaga. ”Roh bola basket nasional bangkit hari ini. Pemain harus mampu memberikan yang terbaik bagi penonton yang rela datang memadati stadion,” pesannya.
Tjetjep Firmansyah, head coach Aspac, mengaku terkejut atas antusiasme penggemar terhadap NBL Indonesia. ”Aura pertandingannya sangat terasa karena penontonnya banyak. Ini berpengaruh terhadap penampilan anak-anak di lapangan. Saya harap ini tidak hanya terjadi di Surabaya. Semoga menular ke kota-kota lain,” ucapnya.
Dari para penonton, muncul komentar tidak ingin melewatkan sejarah. Gita Rizki, yang datang dari Malang, misalnya. Dia mengaku tidak kaget dengan banyaknya penonton.
”Sejak dari rumah, saya sudah yakin akan penuh sesak. Bukan main-main, ini kelahiran baru sebuah liga basket profesional. Saya ingin menjadi bagian dari sejarah dengan menonton pertandingan pembukaan. Betul kan, sangat meriah,” kata mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut.
Di pembukaan kemarin, hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Penyelenggara juga menyuguhkan show istimewa. Sebelum laga kedua antara Nuvo CLS Knights Surabaya melawan Pelita Jaya Esia Jakarta, digelar kain putih yang menutupi seluruh lapangan. Video perkenalan tim ditampilkan di layar raksasa tersebut, termasuk foto-foto pemain saat pemanggilan starting lineup.
”Rasanya seperti sudah final,” kata Romy Chandra, pemain senior Pelita Jaya yang pernah merasakan jadi jawara di era lama Kobatama dan IBL dulu.
Game kedua tadi malam dimenangi oleh Pelita Jaya dengan skor 67-58.
Seri pembukaan NBL Indonesia di Surabaya ini berlangsung hingga 24 Oktober mendatang. Sepuluh klub peserta berkumpul di Surabaya, bertanding setiap hari di DBL Arena.
Minggu hari ini (17/10), tiga laga diselenggarakan. Pertama, Satya Wacana Angsapura Salatiga melawan Dell Aspac. Lalu Bimasakti Nikko Steel Malang melawan Nuvo CLS Knights, dan terakhir Pelita Jaya Esia versus Satria Muda Britama.